Ambush (2023)
Ambush (2023)
Ambush adalah sebuah film laga perang produksi Saban Films dan Highland Film. Film ini disutradarai Mark Burman, yang sebelumnya pernah menjadi produser untuk film Wild Boar dan Dog Eat Dog. Burman juga turut menjadi penulis filmnya bersama dengan Johnny Lozano dan Michael McClung.
Film ini dibintangi oleh Connor Paolo (Revenge, Gossip Girl), Jason Genao (Logan, On My Block), Mac Brandt (Lovecraft Country, Kingdom), Jonathan Rhys Meyers (From Paris with Love, Elvis, The 12th Man), dan Aaron Eckhart (The Dark Knight, Olympus Has Fallen, Midway).
Ambush menceritakan tentang sekelompok komando elit muda yang dipimpin oleh Kapten Drummond yang diberikan mengumpulkan informasi sangat rahasia yang dapat mengubah nasib perang.
Ambush ini sebenarnya punya cerita yang agak sedikit berbeda dari kebanyakan film perang, terutama di antara sesama film-film perang kelas B. Jika biasanya kita diberikan kisah-kisah heroik dari para tentara yang sudah jago dalam bertempur, justru di film ini kita difokuskan kepada para teknisi perang yang bisa dibilang masih pemula dalam urusan bertempur.
Film ini dibuka dengan agak terburu-buru. Baru mulai kita sudah disuguhi dengan banyaknya karakter yang bakal terlibat tanpa diberikan napas untuk mengenali masing-masing karakternya dengan baik. Untungnya di pertengahan film, karakter-karakter yang pentingnya mulai kelihatan dan selalu disorot hingga akhir.
Kekurangan yang cukup fatal dari film ini adalah actionnya yang tampak dilakukan dengan sekadarnya saja tanpa memperlihatkan hasilnya. Misalnya saja ketika di adegan penyergapan di awal film yang cukup bombastis dan banyak melibatkan senjata api, ataupun ledakan yang terjadi di sepanjang film.
Kamera selalu menyorot adegan tembak-menembak dan ledakan bom yang dilakukan tentara Amerika tanpa memperlihatkan siapa yang mereka serang dan efeknya, alhasil menjadi tampak kurang maksimal. Sepertinya editingnya harus diperbaiki lagi. Untung kekurangan ini masih bisa tertutupi oleh close combatnya yang cukup impresif, apalagi saat adegan berkelahi di dalam gua tanpa banyak cahaya.
Kekurangan lainnya adalah scoring yang dilantunkan di sepanjang durasi. Dentuman musiknya selalu menemani di hampir setiap momen-momennya, entah itu adegan laga ataupun senyap. Tetapi bukannya merasakan intens, penonton justru merasa terganggu karena scoringnya terasa seperti hanya diulang-ulang tanpa adanya kreativitas.
Namun meski begitu, harus diakui bahwa di satu dua adegannya, scoringnya memang sudah pas. Contohnya saja ketika adegan mereka memasuki gua melalui lubang. Scoringnya mampu memberikan rasa deg-degan dan kesan panik kepada penonton ketika mereka baru akan menyusurinya.
Film ini mencoba menutupi budget-nya yang kecil dengan memanfaatkan hampir setengah dari durasinya di dalam gua. Tapi untungnya adegan-adegan di gua bawah tanahnya cukup intens, jadinya penonton tidak terasa bosan ketika terus-menerus disajikan dengan momen-momen yang gelap gulita. Itulah yang menjadi nilai plus untuk film ini.
Nilai plus lainnya untuk film ini adalah karakter utamanya. Ketika di dalam gua, kita diperlihatkan sifat dan sikap kepemimpinannya yang semakin film berjalan semakin nampak. Penonton pun akhirnya jadi turut simpatik terhadap karakternya, begitu juga dengan perlakuannya terhadap rekan-rekan seperjuangannya.
Overall, Ambush adalah film perang yang masih punya banyak kekurangan di segala aspeknya. Tetapi untungnya kekurangan itu masih bisa ditutupi oleh paruh kedua dan ketiga filmnya, adegan close combatnya, dan karakter utamanya.
Ambush akan segera tayang di bioskop-bioskop XXI kesayangan kalian.
Reply With Quote