Results 1 to 1 of 1

Thread: Memory (2022)

  1. #1


    EveryAgent's Avatar
    User ID
    124431
    Join Date
    January 21st, 2015
    Location
    Depan laptop
    Posts
    345
    Thanks
    290
    Thanked
    1,467

    Panggil aja Ejen

     

    Rep Power
    197850

    Memory (2022)

    Memory (2022)





    Memory adalah sebuah film action, thriller produksi Arthur Sarkissian Productions dan Black Bear Pictures yang merupakan remake dari film asal Belgia berjudul The Memory of A Killer (2003) yang juga diadaptasi dari sebuah novel berjudul De Zaak Alzheimer. Film ini disutradarai oleh Martin Campbell, yang namanya sudah tidak asing lagi dikalangan penggemar film-film action. Ia sebelumnya pernah menggarap film-film action yang terkenal seperti GoldenEye dan Casino Royale-nya James Bond, duologi Zorro, dan The Foreigner.

    Untuk naskahnya ditulis oleh penulis serial The Punisher, Dario Scardapane. Film ini diproduseri oleh Moshe Diamant, Sagiv Diamant, dan Michael Heimler. Di bangku sinematografi, ada nama David Tattersall (The Green Mile, The Foreigner, trilogi prekuel Star Wars) dan di bangku komposer ada nama Photek (How to Get Away with Murder, Into the Night).



    Film ini dibintangi oleh beberapa aktor ternama seperti Liam Neeson (trilogi Taken, The Grey, Schindler's List), Guy Pearce (Memento, The Hurt Locker, L.A Confidential), Monica Bellucci (Malena, Spectre, Shoom 'em Up), dan Ray Stevenson (Thor, G.I. Joe: Retaliation, RRR).

    Memory bercerita tentang Alex Lewis, seorang pembunuh bayaran yang dijadikan target setelah menolak mengerjakan sebuah misi dari organisasi kriminal. Ia pun harus memburu orang yang mempekerjakannya sebelum ditemukan terlebih dahulu oleh para agen FBI. Namun masalah lain muncul ketika ingatannya mulai terganggu.

    Kalau dilihat sekilas dari trailernya, kamu mungkin akan beranggapan kalau Memory ini adalah tipikal film-film action Liam Neeson. Betul, film ini memang seperti tipikal film-film action Liam Neeson yang jujur saja, semakin hari semakin datar. Namun ada beberapa aspek yang membuat film ini bisa dibilang berbeda dari film yang biasa ia lakukan.



    Salah satu aspek yang membuat film ini bagus dan berbeda adalah temanya dan cara pengeksekusiannya. Tema yang diambil dark dan mengganggu, yakni tentang perdagangan seks di bawah umur. Cukup sensitif dan bahkan bisa mengganggu penonton. Beberapa adegannya juga eksplisit dalam menunjukkan pembunuhan dan perdagangan anaknya. Sesuai dengan tone filmnya yang depressing.

    Selain tentang perdagangan seks anak, keadilan juga menjadi poin penting di film ini. Penonton seolah dibuat conflicted tentang mana keadilan yang benar, dan tidak tahu harus condong ke pihak siapa. Meski memang tak begitu ditekankan, tapi motivasi keadilan ini cukup menambah nilai ke ceritanya.

    Jujur, ceritanya memang beberapa kali berjalan lambat. dan ada subplot yang sayangnya nggak digali lebih dalam, tapi untung masih agak tertutupi dengan eksekusi tema ceritanya dan paruh ketiga film yang seolah-olah menunjukkan kalau Martin Campbell nggak menahan diri di film ini.



    Aspek lain yang menjadikan film ini berbeda adalah pengkarakterisasian tiap tokohnya. Tokoh utamanya, Alex Lewis memang digambarkan badass dan classy, namun ia juga rentan, dan kelihatan penyakitan. Tokoh Vincent Serra (Guy Pearce) pun juga sudah dikembangkan cukup pas, meski di paruh ketiga film ia seolah-olah mencuri hightlight dari Liam Neeson.

    Tokoh dua rekan pendamping Serra pun dibangun dengan baik. Mereka cukup berperan penting ke dalam cerita dan bukan hanya sekadar tempelan. Bahkan beberapa cast tambahan yang kemunculannya hanya sedikit pun dikembangkan dengan baik, hasilnya tokoh mereka pun jadi likeable. Sayangnya yang sangat kurang dari para tokohnya adalah si villainnya itu sendiri yang diperankan oleh Monica Belluci. Motifnya kurang jelas dan terlalu one-dimensional.



    Kalau soal akting, Liam Neeson tetap menampilkan sosok tangguh sekaligus rentan dengan sangat baik. Paling suka dengan performanya di paruh ketiga film. Penampilan Guy Pearce di sini sedikit mengingatkan kita akan perannya di film Memento. Berharap ia bisa menyamai performanya seperti di film Spectre, Monica Belluci sayangnya tak mampu tampil ciamik di sini.

    Tak banyak yang bisa dibahas dari sekuens-sekuens aksinya. Seperti tipikal film-film terdahulunya Liam Neeson, Memory masih menampilkan aksi dar-der-dor dan tonjok-menonjok yang lumayan asyik, meski hanya sedikit. Toh fokus film ini memang ke thrillernya ketimbang actionnya.



    Overall, dengan tema yang dark dan karaterisasi tokoh yang bagus, film ini bukan hanya menjadi film Liam Neeson yang berbeda dari biasanya, namun Memory juga menjadi sajian action thriller yang cukup asyik dan mampu membuat penonton terbawa ke dalam cerita.

    Memory akan tayang di bioskop mulai 20 Mei 2022 di bioskop-bioskop XXI kesayangan kalian.


    Rating pribadi: 7/10
    Last edited by EveryAgent; 09-08-2022 at 07:27 PM.
    https://trakteer.id/everyagent/tip

  2. The Following 2 Users Say Thank You to EveryAgent For This Useful Post:


Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •