IDFL-Forum.com
Results 1 to 1 of 1

Thread: Disodomi, Koma Selama 42 Tahun, dan Akhirnya Meninggal

  1. #1


    blinkers's Avatar
    User ID
    82051
    Join Date
    December 3rd, 2016
    Posts
    4,825
    Thanks
    134
    Thanked
    3,668
    Rep Power
    4057


    Mau Sulap Uptobox ke GD? PM
    aja!

     

    Disodomi, Koma Selama 42 Tahun, dan Akhirnya Meninggal

    Aruna Ramchandra Shanbaug lahir pada tanggal 1 Juni 1948 di Haldipur, India. Dia memiliki tiga orang saudara yang bernama Shanta Nayak, Anand Shanbaug, dan Balakrishna Shanbaug. Ayahnya meninggal ketika dia berumur 10 tahun, sedangkan ibunya tidak diketahui tentang informasi dan keberadaannya. Aruna berasal dari sebuah desa yang bernama Haldipur yang terletak di Karnataka, dan datang ke Mumbai untuk mempelajari tentang keperawatan.


    Aruna Shanbaug

    Pada tahun 1973, Aruna bekerja sebagai junior nurse di King Edward Memorial Hospital, yang terletak di Parel, Mumbai. Dan saat itu, Aruna diketahui sudah bertunangan dengan seorang dokter yang juga bekerja di rumah sakit yang sama dengannya.

    ***********************************

    Pada tanggal 27 November 1973 malam, ketika dia sedang mengganti pakaiannya di basement rumah sakit, Aruna diserang oleh seorang pria yang merupakan petugas kebersihan kontrak, yang juga bekerja di rumah sakit yang sama, yang bernama Sohanlal Bartha Walmiki.


    Sohanlal Bartha Walmiki

    Sohanlal menjerat leher Aruna dengan menggunakan rantai anjing, dan kemudian melakukan tindakan sodomi terhadapnya. Jeratan rantai anjing yang dialaminya tersebut membuat oksigen yang mengalir ke bagian otak Aruna terputus. Dan hal tersebut mengakibatkan batang otaknya mengalami pembengkakan, bagian serviksnya cedera, dan dia juga mengalami kebutaan kortikal. Dimana penglihatannya hilang secara total atau hanya sebagian pada mata yang tampak normal, yang disebabkan oleh kerusakan pada korteks oksipital otak. Aruna ditemukan keesokan paginya pada sekitar jam tujuh pagi, oleh seorang petugas kebersihan rumah sakit.

    Sohanlal kemudian ditangkap dan diadili. Namun, dia diberi putusan hukuman atas tuduhan pencurian dan penyerangan yang dia lakukan, bukan atas tuduhan pemerkosaan, pelecehan seksual, atau pelanggaran seksual yang tidak wajar, dimana dia dapat dihukum dengan hukuman penjara seumur hidup. Dan pada kenyataannya, Sohanlal hanya dijatuhi hukuman selama tujuh tahun penjara, dan dibebaskan pada tahun 1980.

    ***********************************


    Pinki Virani

    Seorang jurnalis dan aktivis Hak Asasi Manusia yang bernama Pinki Virani, berusaha melacak keberadaan Sohanlal setelah dia dibebaskan. Dia percaya bahwa Sohanlal memiliki kemungkinan untuk mengganti namanya, dan bekerja di Delhi Hospital. Dan ketika Pinki berusaha untuk mendapatkan file foto Sohanlal dari pihak King Edward Memorial Hospital dan dari pihak pengadilan yang mengurus persidangannya, Pinki gagal mendapatkannya.

    Namun, Sohanlal berhasil ditemukan oleh seorang jurnalis Mumbai yang bernama Dnyanesh Chavan. Sohanlal diketahui sudah menikah dan berkeluarga, serta tinggal disebuah desa yang bernama Parpa yang terletak disebelah barat Uttar Pradesh. Dia juga bekerja sebagai buruh dan petugas kebersihan disebuah pembangkit listrik. Dnyanesh kemudian melakukan wawancara terhadap Sohanlal mengenai kasus yang menimpanya. Berdasarkan pembelaan versi dirinya, Sohanlal mengklaim bahwa dia hanya menampar Aruna dengan keras hingga Aruna terjatuh dan pingsan. Kemudian dia keluar dari rumah sakit dan bergegas menuju ke rumahnya.

    Sohanlal mengaku bahwa serangan yang dia lakukan merupakan sebentuk kemarahan atas Aruna, yang merupakan atasannya ketika dia masih bekerja sebagai petugas kebersihan di King Edward Memorial Hospital. Aruna sering melontarkan komentar tentang kasta kepadanya, dan melemparkan kata-kata seperti mehtar yang berarti pemulung, serta kata-kata serupa lainnya. Aruna juga akan memberinya pekerjaan tambahan dalam urusan menyapu dan mengepel lantai, dan Sohanlal akan melakukannya secara diam-diam.

    Selain itu, Sohanlal juga mengaku bahwa dia dan Aruna memiliki hubungan yang tidak baik. Aruna tidak bersikap ramah pada Sohanlal, namun dia justru terbilang sangat ramah pada anggota staf yang lain. Sohanlal sempat memberitahu Aruna untuk mengubah sikapnya terhadap Sohanlal, tapi Aruna tetap saja menunjukkan sikap yang sama. Bahkan ketika mendapat perlakuan sikap yang kurang baik, Sohanlal sempat meminta dokter senior untuk memindahkannya ke departemen yang lain. Suatu hari, sebuah pertengkaran sempat terjadi. Hal tersebut disebabkan karena Aruna menolak memberi Sohanlal ijin untuk mengunjungi kerabat istrinya yang sedang sakit di Pune. Dan jika Sohanlal bersikeras untuk pergi, maka Aruna akan memberi ulasan yang buruk tentang pekerjaan yang dimiliki oleh Sohanlal.

    ***********************************

    Pinki sangat mengikuti kasus Aruna. Menurutnya, Aruna seakan dipaksa untuk menjalani hidupnya tanpa martabat yang besar. Oleh karena itu, dia mengajukan petisi ke Mahkamah Agung India pada tahun 2009, untuk memberikan tindakan euthanasia terhadap Aruna agar dia bisa terbebas dari penderitaan akibat perlakuan keji yang dialaminya. Namun, para perawat yang bekerja di King Edward Memorial Hospital dan memberikan perawatan pada Aruna, menolak permohonan yang diajukan oleh Pinki dan tidak akan membiarkan Aruna meninggal.

    Setahun kemudian, pihak Mahkamah Agung India memberikan respon terhadap permohonan euthanasia bagi Aruna. Namun sebelumnya, pada tanggal 17 Desember 2010, pihak Mahkamah Agung India meminta laporan dari King Edward Memorial Hospital terkait kondisi medis yang dimiliki oleh Aruna saat itu. Pada tanggal 24 Januari 2011, tiga orang panel medis yang dibentuk dan diberi tugas oleh Mahkamah Agung India untuk memeriksa Aruna, memberikan laporan bahwa Aruna sudah berada dalam kondisi Persistent Vegetative State (PVS), atau Post-coma unresponsiveness (PCU), yang merupakan sebuah gangguan kesadaran dimana pasien yang mengalami kerusakan otak parah berada dalam keadaan sadar parsial daripada kesadaran sejati.


    Pada tanggal 7 Maret 2011, Mahkamah Agung India memutuskan bahwa mereka menolak mengabulkan petisi yang diajukan oleh Pinki untuk melakukan euthanasia terhadap Aruna. Euthanasia bukanlah sebuah tindakan yang diperbolehkan bagi Aruna, karena pihak Mahkamah Agung India tidak memiliki indikasi pandangan atau keinginan dari Aruna sendiri. Para staf King Edward Memorial Hospital yang menentang petisi tersebut mengatakan bahwa mereka akan merawat Aruna sepenuhnya karena Aruna sudah dianggap sebagai salah satu dari mereka.

    Mahkamah Agung India memuji bentuk perhatian Pinki terhadap kasus Aruna. Namun, hubungan yang dimiliki oleh Pinki dan Aruna tidak memberinya hak untuk mengajukan petisi atas nama Aruna sebagai bentuk pembunuhan atas dasar belas kasihan. Satu-satunya pihak yang dapat mengajukan tindakan euthanasia untuk Aruna adalah anggota staf King Edward Memorial Hospital yang telah merawatnya sejak dia ditemukan di basement rumah sakit. Selain itu, juga muncul sebuah argumen bahwa ada kemungkinan euthanasia dilakukan oleh teman atau kerabat yang dapat bersekongkol dengan dokter dan mengatur kematiannya untuk mewarisi harta dari orang yang mendapatkan tindakan euthanasia tersebut.

    Keputusan Mahkamah Agung India dalam menolak tindakan euthanasia terhadap Aruna, dirayakan oleh para perawat dan anggota staf lainnya di King Edward Memorial Hospital dengan membagikan permen. Salah satu dari mereka juga mengatakan bahwa mereka akan memberikan sepotong kecil permen bagi Aruna.


    Beberapa hari sebelum kematiannya, Aruna didiagnosis menderita pneumonia. Dia kemudian dipindahkan ke unit perawatan intensif medis (MICU) King Edward Memorial Hospital dan memakai selang ventilator. Pada akhirnya, Aruna meninggal pada tanggal 18 Mei 2015 pagi, dan upacara pemakamannya dilakukan oleh para perawat anggota staf lainnya dari King Edward Memorial Hospital.

  2. The Following User Says Thank You to blinkers For This Useful Post:


Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •