IDFL - Pada segmen naked bike entry level, paling tidak ada dua motor sangar buatan Yamaha. Ialah Xabre dan MT-15. Keduanya bahkan tak tampak seperti motor 150 cc. Komposisi rancang bangun cukup sesak, seakan berada satu kelas di atasnya. Tapi meski senada, Xabre justru kalah pamor dengan sang adik. Padahal dari sudut pandang harga lebih murah. Hal inilah yang jadi penyebabnya.

Ekstraksi Dapur Pacu

Dapur pacu tak seimpresif MT-15. Xabre masih disokong mesin lama, persis seperti Vixion standar, satu silinder 150 cc 4-valve SOHC. Belum ada sistem buka tutup katup. Alhasil harus puas dengan tenaga maksimal 16 Hp/8.500 rpm serta torsi 14,3 Nm/7.500 rpm.

Bandingkan dengan milik MT-15. Tak kurang dari 19 Hp keluar pada 10.000 rpm. Lengkingannya cukup tinggi. Sementara torsi mencatat angka 14,7 Nm/8.500 rpm. Sepintas dekat, tapi terjemahan di realitas untuk motor sekelas ini cukup signifikan.


Generasi mesin 155 cc LC4V SOHC berhasil mengekstrak tenaga lebih baik. Juga berkat bantuan Variable Valve Actuation (VVA). Sistem bukaan katup yang mengoptimalkan tenaga di setiap putaran mesin. Proses shifting pun jauh lebih halus, sekaligus menghilangkan gejala ban terkunci. Lantaran sudah tertanam Assist dan Slipper Clutch.

Namun, sebetulnya ada satu hal yang membuat Xabre memberikan sensasi lain. Proses menyalakan mesin memakai big bike switch. Ala motor bongsor. Lantas sisanya hampir serupa. Sama-sama memiliki enam percepatan, injeksi, serta sistem pendinginan suhu dari radiator.

Struktur

Pendukung pengendalian sesungguhnya sudah cukup. Mereka berdua mengadopsi fork upside down, berlabur emas, dengan diameter cukup besar. Monoshock juga menopang bagian belakang, bersama lengan aluminium.

Tapi lain cerita pada struktur utamanya. Pemangku mesin Xabre masih menganut model Diamond. Sementara MT disiapkan dengan konstruksi Deltabox, rancang bangun kebanggaan Yamaha sejak 80an. Ia dikenal lebih rigid untuk diajak manuver.

Di saat bersamaan, jarak sumbu roda MT lebih ringkas, meski panjang total di atas Xabre. Tapi bagaimanapun, semakin pendek wheelbase, biasanya lebih mudah untuk dikendalikan. Satu hal lagi, ternyata struktur dan rangkaian MT berhasil mencatat angka 133 kg untuk berat total. Selisih 2 kg dengan Xabre. Mengingat tenaga lebih besar, otomatis power-to-weight ratio juga semakin baik.


Fitur

Ia pun sedikit ketinggalan dengan teknologi MT. Pencahayaan LED hanya tertera di lampu utama, berikut masih memakai reflektor. Saudaranya jelas lebih unggul. Headlight dioda dipancarkan oleh proyektor, berikut taillight yang juga sudah LED.

Area dashboard juga begitu. Walau sama-sama memakai panel meter full digital, display kalah menarik. Milik MT-15 tampak lebih modern, sekaligus menyajikan data lengkap. Salah satunya informasi penghitung konsumsi bahan bakar.

Harga

Betul, Xabre dilego Rp 30,7 juta. Selisih banyak dengan MT-15 yang mencapai Rp 36,930 juta. Namun melihat gap spesifikasinya, konsumen segmen ini wajar jika berpikir ulang. Dan pada akhirnya memilih MT untuk dibawa ke garasi rumah.

Sumber: Oto.