Ketika hamil berarti ada waktu selama sembilan bulan sebelum si bayi lahir. Kalau dilihat dari hubungan suami istri, berarti ada kemungkinan juga selama sembilan bulan untuk tidak melakukan penetrasi sama sekali. Padahal seks dalam hubungan pernikahan juga merupakan salah satu komunikasi yang penting. Dan gak bisa dipungkiri, menunggu selama sembilan bulan itu lama!

Sebenarnya seks selama masa kehamilan itu aman-aman saja. Selama dari awal, tidak ada larangan dari dokter. Dalam seminggu, melakukan tiga kali hubungan seks itu aman. Umumnya, gairah seks wanita hamil menurun di trimester satu karena insting melindungi jabang bayi yang masih rawan, memuncak lagi di trimester dua, dan kembali menurun di trimester tiga.

Namun tetap saja sebagai wanita yang membawa nyawa dalam perutnya, kamu bisa khawatir akan efek penetrasi terhadap jabang bayi. Nah dilansir dari berbagai sumber, ini pertanyaan yang akan menjawab rasa penasaranmu tentang seks selama masa kehamilan.

1. "Apakah penetrasi bisa melukai jabang bayi?"


Di dalam perut ibu, jabang bayi itu terlindungi oleh cairan ketuban, otot rahim yang kuat, serta lendir tebal yang menutupi leher rahim. Lagipula, selama penetrasi, penis juga tidak menembus leher rahim sehingga dapat mencapai bayi.

Jadi jangan khawatir, air ketubanmu tak mungkin bocor setelah tertusuk oleh 'pisang' suami kok!

2. "Apakah penetrasi bisa menyebabkan keguguran?"


Kalau kamu keguguran setelah berhubungan seks saat hamil, itu namanya kebetulan saja.

Melansir healthline, keguguran itu disebabkan oleh janin yang tidak berkembang dan masalah kesehatan lainnya, bukan karena seks. Namun perlu diingat, melakukan seks terlalu sering dapat meningkatkan risiko ISK (infeksi saluran kencing). Jika terjadi komplikasi, dapat membahayakan jabang bayi.

Karena itu boleh, tidak akan menyebabkan keguguran juga, namun sewajarnya saja.

3. "Apakah normal untuk merasakan sakit selama seks?"


Normal saja, namun tetap perlu dibicarakan dengan pasangan.

Selama hamil, wanita akan mengalami payudara membengkak, yang bisa saja menimbulkan rasa sakit ketika dipegang. Bukan cuma itu saja, daerah klitoris juga akan lebih sensitif. Gesekan yang terlalu kasar akan menimbulkan rasa sakit.

Jadi jangan main kasar-kasar ya. Solusinya adalah selalu bicarakan ke pasangan kalau ada gerakan yang membuat kamu tidak nyaman.

4. "Ada bercak darah setelah seks, apakah aku akan kehilangan bayiku?"


Jika menurutmu jumlah darahnya tak wajar, maka iya kamu perlu hubungi dokter.

Akibat perubahan hormon selama hamil, dinding leher vagina menjadi lebih sensitif. Karena itu gesekan dari gerakan bercinta, apa pun itu, bisa saja membuat vagina luka dan mengeluarkan darah. Kamu mungkin akan menyadari adanya darah tersebut sehari setelah berhubungan seks. Hanya bercak-bercak saja, dan bisa hilang setelah beristirahat.

Namun jika bercak darah tidak berkurang, ada baiknya kamu perlu segera memeriksakan diri ke dokter. Bisa jadi, itu adalah tanda-tanda awal plasenta previa.

5. "Seks dengan posisi menantang, bisa mengubah gender bayiku?"


Kalau sudah hamil, tentu tidak ada gender yang bisa diubah, biar bagaimana pun caranya!

Ada berbagai macam mitos dan fakta tentang kehamilan. Misalnya, untuk mendapatkan anak cowok maka kamu perlu makan banyak pisang dan sayuran, serta berhubungan dengan posisi doggy style. Namun ini semua bisa kamu lakukan dari masa sebelum hamil. Saat sudah hamil, gender bayi tidak bisa diubah, apa pun posisi seks yang kamu lakukan.

Jadi kalau mau dapat anak cowok atau cewek, sudah direncanakan dan disiapkan sejak sebelum hamil ya.

6. "Posisi seks apa yang aman untuk bayiku?"


Kadar aman atau tidak, itu semua kembali pada calon ibu. Jika merasakan terlalu ada tekanan di perut, ada baiknya segera ganti posisi seks.

Namun secara general, posisi seks yang aman bagi wanita hamil adalah woman on top, spooning, dan bercinta sambil duduk. Tiga posisi ini tidak akan memberi tekanan pada perut, dan bisa membiarkan wanita mengambil kendali selama seks. Jadi jika ada rasa sakit atau semacamnya, wanita bisa menarik diri terlebih dahulu.

Bagaimana jika tidak biasa di tiga posisi ini namun lebih nyaman misionaris? Tak masalah, namun posisi satu ini tidak disarankan pada saat hamil tua ya.

Normal memang jika kamu takut berhubungan seks selama hamil. Selama ada komunikasi yang baik dengan suami, sebenarnya tak ada masalah. Lagipula, seks juga tidak harus diikuti dengan penetrasi kok. Kalau kamu khawatir, kamu juga bisa melakukan seks oral yang memberi kenikmatan pada suami.

Selain itu, jangan malu-malu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan hubungan seks. Terbuka akan hal ini akan memberimu info tambahan tentang apa yang boleh dan tidak boleh saat berhubungan seks selama masa kehamilan.