Sebagai orang dewasa, kamu (sudah harus) paham bahwa menyenangkan, orgasme bukanlah menjadi satu-satunya kunci kehidupan seks yang bagus. Bahkan lebih jauh lagi, orgasme tidak sebaiknya dijadikan sebagai tujuan saat akan melakukan seks.

Faktanya, tidak sedikit pula individu (terutama wanita) yang tidak dapat mencapai orgasme sekalipun sesi bercinta yang dilakukan sangat 'hebat'. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Meski situasi ini sama sekali bukanlah hal yang memalukan, menyedihkan, dan sebagainya, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan jika dia mengalami kesulitan untuk memperolehnya.

1. Jangan menganggapnya sebagai sebuah masalah


Selagi kamu dan pasangan sama-sama menikmati sesi intim yang menyenangkan, tak perlu memperkeruh keadaan dengan menjadikan tidak terjadinya orgasme sebagai sebuah masalah. Di sisi lain, jika pasanganmu ingin mencoba sesuatu yang baru untuk mengubah kondisi ini, bersikaplah suportif.

2. Jangan menunjukkan kekesalan


Jika egomu merasa terlukai karena pasanganmu tak dapat mencapai orgasme, jangan sampai menunjukkannya pada pasangan. Kamu merasa kecewa, sedih, bingung, dan sebagainya adalah hal yang wajar, tetapi ingat bahwa terkadang, tubuh juga bersikap tidak cukup kooperatif saat kita menginginkan sebaliknya. Dan hei, itu adalah hal yang normal.

3. Tidak terlalu baper


Ada jutaan alasan mengapa seseorang tak mencapai orgasme sekalipun dia sangat bergairah, menikmati momen, dan sebagainya. Seperti contoh, penyebabnya antara lain adalah kurangnya eksplorasi pada diri sendiri, teknik yang kurang maksimal, dan lain-lain. Ingat ya, tidak semuanya adalah kesalahanmu.

4. Jangan memburu


Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan semacam, "Sudah dapet, belum?". Alih-alih membantu, kalimat seperti itu justru menjadi beban tersendiri bagi pasanganmu. Sebaliknya, kamu justru bisa melontarkan kalimat yang lebih suportif dan menyenangkan seperti, "Suka, gak?" atau "Gimana rasanya?" untuk membuat dia kembali ke kesadaran terhadap tubuhnya.

5. Bayangkan dirimu di posisinya


Seperti kalimat bijak, "kamu gak akan pernah mengerti rasanya jika kamu belum pernah mengalaminya," pun demikian dalam kasus ini. Tentu, kamu gak mungkin berubah menjadi gender pasanganmu dan seratus persen memahami apa yang dirasakan. Namun setidaknya, kamu bisa memosisikan diri dengan menilai respons seperti apa yang kamu harapkan, hal-hal apa yang kamu sukai dan membantumu mencapai orgasme, dan sebagainya.

6. Memintanya memberitahumu untuk berhenti


Untuk menghilangkan beban bahwa pasanganmu merasa harus mencapai orgasme, katakan padanya bahwa dia dapat mengatakan atau memintamu kapan pun untuk berhenti. Dengan begitu, dia justru akan menjadi semakin lebih nyaman dan merasa bahwa seks bukanlah semata karena kewajiban atau hanya untuk memuaskan satu pihak.

7. Tanyakan apa yang dia sukai


Alih-alih bertanya apa yang dapat membuatnya mencapai orgasme, bantu dia menikmati suasana dengan pertanyaan seperti "lebih cepat?", "seperti ini?", dan sebagainya. Intinya, cobalah komunikasikan dengan baik tentang hal-hal apa yang diinginkan daripada membuat asumsi.

Jadi, sudah tahu harus mulai dari mana? Selamat menuju puncak kenikmatan!