Makanan khas nusantara memang bisa dikatakan mungkin ada ribuan jumlahnya. Banyak banget. Mungkin belum ada orang yang pernah mencicipi keseluruhan makanan khas Indonesia selama hidupnya. Termasuk mulai dari makanan ringan hingga makanan beratnya lho ya. Saking banyaknya mungkin kita suka kelupaan nama dan jenis makanannya.

Ada salah satu makanan khas Indonesia yang unik banget. Makanan khas Medan ini memang jadi kesukaan banyak orang karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut. Warnanya yang kuning dengan banyak rongga di dalamnya kayaknya jadi sebuah makanan yang khas banget. Kayaknya kamu udah tau ya ini makanan apa. Bener banget, Bika Ambon.

Tapi ada suatu keganjilan di sini, nama makanan tersebut Bika Ambon tapi kok asalnya dari Medan? Apa jangan-jangan ada salah penyebutan nih karena saking kebanyakan makanan di Indonesia? Nah untuk itu kali ini YuKepo mau bahasa mengenai kenapa kudapan khas Medan ini justru dinamai Bika Ambon? Penasaran? Yuk langsung aja simak ulasannya di bawah ini.


Menurut seorang budayawan dan sejarahwan yang bernama Muhar Omtatok, kue ini bisa disebut sebagai Bika Ambon karena pertama kali dijual dan populer berokasi di simpang Jalan Ambon, Sei Kera, Medan. Masyarakat mulai mengetahui kelezatan kue tersebut yang hanya ada di Jalan Ambon. Nah mulai dari situlah kue kuning berongga ini dinamakan Bika Ambon.


Ada juga versi lain yang mengatakan bahwa ada seorang warga Ambon yang pergi merantau ke Malaysia dengan membawa kue tersebut. Menyadari bahwa rasa kue itu enak sekali, ia kemudian kembali lagi ke tanah air namun bukan ke Ambon melainkan ke Medan. Nah, ia melihat ada peluang bisnis mengenai kue bika itu hingga dia membuka usaha kue tersebut di Medan. Usahanya ternyata berhasil, Bika Ambon masih bertahan hingga sekarang. Bahkan, Bika Ambon sudah dijadikan oleh-oleh khas Medan hingga kini.


Ada cerita lain yang mengatakan bahwa waktu itu di Medan ada sebuah daerah yang bernama Amplas. Amplas tersebut ternyata dibagi dua daerah yaitu barat dan timur. Sebelah barat merupakan pabrik pengolahan lateks, sedangkan sebelah timur merupakan perumahan buruh kebun tembakau dan cacao yang disebut “kebon”. Kemudian kue bika diperkenalkan oleh seorang transmigran Jawa yang memasarkannya di Medan.

Ternyata banyak orang Belanda yang menyukai bika buatan orang Jawa tersebut. Kemudian ia bertemu dengan orang Tionghoa yang berniat bekerja sama untuk memasarkan kue bika tersebut. Dengan mulai tenarnya kue bika tersebut ternyata banyak transmigran juga yang memasarkan kue tersebut. Sedangkan nama Bika Ambon tersebut merupakan akronim dari “Amplas-Kebon”.



Lagi-lagi ada versi lain, yaitu pada zaman Belanda waktu itu, di Tanah Deli ada seorang Tionghoa yang sedang mencoba membuat kue. Ia membuat kue tersebut di Jalan Majapahit, Medan. Setelah kue itu matang, kue itu dicicipi oleh pembantunya yang merupakan orang asal Ambon. Karena rasanya yang enak, orang Ambon itu menyukainya. Sejak itulah dinamakan Bika Ambon.

Ternyata memang ada banyak sekali versi yang menjelaskan tentang asal usul penamaan Bika Ambon. Rupanya memang ada sebuah missing link mengenai sejarah kue kuning berongga ini. Sebenarnya, apapun versi yang mengatakan tentang kue ini. Kue ini tetap saja nikmat.

Sumber: YuKepo