Hello,...
yap tulisan pertama yang mau saya buat disini adalah cerpen.
Seperti yang tertulis diatas, isi dari trit ini bisa apa saja.
Yang buat kan saya,.. ya terserah saya to yo
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mbak Yeyen
Sudah 50 menit berlalu, namun dia masih bersandar di atas kursi kayu. Tentu saja dia tidak sendiri, burung gereja menemaninya sambil bernyanyi di atas kabel tiang listrik, sementara petir mengalunkan musik rock, bahkan angin yang repot berlarian sampai-sampai dedaunan terjun ke atas tanah yang mulai basah dengan tetesan air yang dimuntahkan awan hitam. Tapi dia masih diam. Matanya menerawang, sementara bibirnya menekuk. Kali ini ada yang mengganggu sistem kerja otaknya yang membuat dia menghiraukan cuaca buruk, padahal petir telah memeri isyarat. Bukan - bukan! sesungguhnya bukan karena itu!
Suatu ketika, Tuhan mencabut kedua indera yang dia miliki. Saat itu, hari ke-14 di bulan Februari, dia akan selalu mengenangnya. Bukan - bukan! Jangan berfikir karena bunga, cokelat, banyak cinta atau kasih sayang. Terlebih dari itu semua, dia merasakan sakit yang luar biasa sampai tidak bisa berbicara. Bukan - bukan - bukan! bukan karena dia malas mengangkat bibir karena hatinya yang terluka, tetapi sungguh lebih dari itu semua, dia telah bisu!.
14 Februari, hari dimana hampir setiap manusia di belahan dunia, sedang berbagi cinta. Para malaikat yang membawa busur di tangannya mulai berjaga di dalam toko - toko hadiah. Pemandangan yang lebih indah; bunga dengan rasa cokelat, bunga potong, atau bunga plastik. 3 pilihan yang sulit ditentukan. Tapi dia lebih siap dengan tangan hampa. Dia akan menjemput cintanya! Terlebih dari segala kenikmatan yang dijual dalam setiap etalase, cinta-nya benar - enar leih berarti dari apapun!
Mungkin 3 jam lagi sampai pelabuhan ya? Sukun menelepon.
Udah pasti jam 3?
Aku belum tahu pasti. Kamu gak apa - apa kalau nunggu?
Iya ngga papa mas, aku tunggu di pelabuhan jam 5 ya?
Apa kamu ngga kelamaan nungguinnya?
Dengan senyumnya Mbak Yeyen menjawab,
Lebih lama mana dibanding 3 tahun ngga ketemu sama mas? Aku kangen sama senyum mas.
Kelanjutan kisah Mbak Yeyen dan Mas Sukun akan berlanjut...